JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta memutuskan untuk membangun jalur transjakarta di jalan layang
akibat terbatasnya ruas jalan yang mereka miliki.
Konsep elevated busway itu
pun nantinya akan menyerupai jalur monorel. Deputi Gubernur DKI Bidang
Transportasi, Industri, dan Perdagangan Sutanto Soehodho mengakui,
pembangunan infrastruktur untuk pengadaan Koridor XIII (Ciledug-Blok M),
XIV (Manggarai-Depok), dan Koridor XV (Kalimalang-Blok M) cukup berat.
Supaya
tidak mengganggu jalan yang ada dan mencegah kemacetan di jalan,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) dihadapkan pada
dua pilihan, yaitu membangun pelebaran jalan atau pembuatan jalan layang
khusus transjakarta pada beberapa rutenya.
"Hanya ada dua cara untuk penyelesaiannya supaya busway justru tidak buat semakin macet, yakni pembebasan lahan atau dibuat elevated," ungkap Sutanto, Selasa (8/3/2011) di Balaikota di Jakarta.
Untuk
upaya pembebasan, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta kerap menemukan
kesulitan akibat penolakan masyarakat terkait harga tanah. "Maka
pemikiran kami, kenapa tidak dibuat elevated?" ucapnya.
Pembangunan jalur layang khusus transjakarta tersebut direncanakan akan menggunakan konsep otoban atau bus rapid transit (BRT) berbasis rel yang hampir mirip dengan monorel.
"Otoban ini
enggak hanya di Jakarta, tetapi juga diharapkan bisa lintas daerah.
Otoban lintas daerah yang dikoneksikan dengan koridor busway elevated.
Daripada hanya berhenti di pinggiran kota hanya sebatas untuk transfer,
kenapa tidak diteruskan saja ke Jakarta seperti di Blok M," ujar
Sutanto.
Untuk membahas rencana tersebut lebih lanjut, Sutanto
mengucapkan bahwa pada Rabu (9/3/2011) akan dilangsungkan pertemuan
dengan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub untuk membahas rencana
pembangunan jalan layang untuk busway.
Adapun usulan ini
dilontarkan lantaran kondisi jalan di Jakarta saat ini semakin
menyempit, apalagi busway mengambil sisi-sisi jalan yang ada.
Pembangunan
jalur layang bagi busway akan diterapkan pada busway Koridor XIII
(Ciledug-Blok M), XIV (Manggarai-Depok), dan XV (Kalimalang-Blok M).
Pada Koridor XIII (Ciledug-Blok M) yang memiliki 13 selter tersebut akan
dibangun lima selter yang berada di jalan layang, yakni Selter UBL,
Selter Perdatam, Pertigaan Show Room, Cipulir, dan Selter Alfa.
Sementara itu, pada Koridor XIV (Manggarai-Depok) yang memiliki 35 selter nantinya akan dibangun 10 area elevated busway, yaitu
mulai Selter Honda, Pancoran, RS Triloka, Sucofindo, SMK 48, Goro,
Alfa, Brimob, Masjid At Taqwa, dan Terminal Pasar Minggu. Adapun untuk
Koridor XV (Kalimalang-Blok M) akan dibangun elevated busway di sepanjang bypass setelah Kalimalang.
Sebelumnya,
Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Darat memiliki ide
pembuatan jalur layang busway. Sebagai tahap awalnya, pembangunan jalur
layang busway dilakukan di Jalan Raya Bogor, Jalan Raya Bekasi, Jalan
Raya Ciputat, dan Jalan Daan Mogot.
5 comments :
Sangat bagus,tetapi akan lebih bagus bila diterapkan pada koridor 9 karena koridor ini merupakan koridor sibuk yang melayani warga jakarta timur,selatan,pusat,barat,utara
Semoga lekas tetlaksana
Karena krl sdh sangat memprihatinkan
Aminnn... kita berharap jakarta mempunyai transportasi massal yang benar2 dapat dibanggakan dan digunakan semua lapisan warganya
transportasi busway sekarang sudah banyak kemajuan terutama armada semakin banyak dan bagus,saya harap masyarakat menggunakan fasilitas ini sebaik2nya.
Saya harap koridor 14 dengan rute mangharai ui depok segerah di bangun masalahnya daerah depok tidak ada bus umum yang menuju arah jakarta warga depok terpaksa menggunakan krl di.karenakan tidak ada bus umum menuju jakarta saya yakit dengan adanya koridor 14 tranjakarta banyak.peminatnya
Post a Comment